Putri Lukitasari

Selasa, 25 Desember 2012

Dermatitis (sebuah ringkasan dari IPKK FK UI)

Definisi: Peradangan kulit (epidermis dan dermis) sebagai respon terhadap pengaruh faktor eksogen dan atau faktor endogen, menimbulkan kelainan klinis berupa efloresensi polimorfik (eritema, edema, papul, vesikel, skuama, likenifikasi) dan keluhan pruritus. Tanda ini tidak selalu muncul bersamaan. Dermatitis cenderung berulang dan menjadi kronis.

Sinonim: Eksem

Etiologi:
a. Faktor Eksogen
  1.  Bahan kimia (detergen, asam, basa, oli, semen)
  2. Fisik (sinar matahari, suhu ekstrim)
  3. Mikroorganisme (bakteri, jamur)
b. Faktor Endogen
Seperti pada dermatitis atopik

Patogenesis: Belum diketahui dengan pasti terutama dengan penyebab endogen

Gejala Klinis: 

  1. Umumnya mengeluh gatal
  2. Tergantung pada stadium penyakit, akut berupa eritema, edema, vesikel, atau bula, erosi, dan eksudasi, sehingga tampak basah (madidans). Subakut: ertima dan edema berkurang, eksudat menjadi krusta atau mengering. Stadium kronis: lesi tampak kering, skuama, hiperpigmentasi, papul dan likenifikasi, mungkin terjadi ekskoriasi atau erosi karena garukan.
  3. Gejala klinis tidak selalu berurutan sesuai stadiumnya
Pengobatan: 
  1. Pengobatan tepat berdasarkan kausa (menyingkirkan penyebab) --> bersifat simptomatis
  2. Kasus ringan berikan antihistamin
  3. kasus akut dan berat berikan kortikosteroid
  4. Pemberian topikal memiliki prinsip:
  • Dermatitis akut/basah/madidans diobati secara basah (kompres terbuka), bila subakut, diberi lotio (bedak kocok), krim, pasta, atau linimentum (pasta pendingin). Krim diberikan di daerah berambut, pasta pada daerah tidak berambut. Bila kronik diberi salap
  • Makin berat atau akut penyakitnya, makin rendah persentase obat spesifik
DERMATITIS

Dibawah ini beberapa contoh efloresensi yang di ambil dari gogmage
ERITEMA (KEMERAHAN

EDEMA (BENGKAK)

PAPUL (PENONJOLAN DI ATAS PERMUKAAN KULIT < 0,5 CM)

VESIKEL (GELEMBUNG BERISI CAIRAN SERUM < 0,5 CM)

BULA (VESIKEL YANG BERUKURAN LEBIH BESAR > 0,5 CM)

EROSI (KEHILANGAN KULIT TIDAK MENCAPAI STRATUM BASAL)
EKSKORIASI (GARUKAN YANG LEBIH DALAM, TAMPAK DARAH)
SKUAMA (LAPISAN STRATUM KORNEUM YANG TERLEPAS DARI KULIT)
LIKENIFIKASI (PENEBALAN KULIT DISERTAI RELIEF KULIT YANG JELAS)
KRUSTA (CAIRAN BADAN YANG MENGERING)


HARGAI PENULIS DENGAN TIDAK MENG-COPAS ISI BLOG INI!! TERIMA KASIH



Sabtu, 23 Juni 2012

Tugas Biologi xp


SEKS
KELAINAN
KARYOTYPE
INSIDEN
Pria





Wanita

Klinefelter
Syndrome

47, XYY Syndrome
XX Males

Turner Syndrome

Trisomy X
XY Females
Androgen
Insensitivity
47, XXY
48, XXXY
Others
47, XYY
46, XX

45, X
Others
47, XXX
46, XY
46, XY
1/1000 males
1/25.000 males
1/10.000 males
1/1000 males
1/20.000 males

1/5000 females
1/15.000 females
1/1000 females
1/20.000 females
1/20.000 females


ANEKA KELAINAN
Ada 4 tipe penyebab kelainan kromosom, yaitu (1) nondisjunction: ada gangguan dalam pelepasan sepasang kromosom, entah terjadi pada sebagian atau seluruhnya; (2) translokasi: terjadi penukaran 2 kromosom yang berasal dari pasangan berbeda; (3) mosaik: terjadi salah mutasi pada mitosis/pembelahan di tingkat zigot; dan (4) reduplikasi atau hilangnya sebagian kromosom.
“Namun yang terberat bila ada bagian kromosom yang hilang atau ditambahkan yang disebut trisomi, atau karena struktur kromosom yang berubah,” jelas Singgih. Nah, dari ketidakseimbangan autosom ini, kelainannya pun macam-macam, antara lain:
* Trisomi 21: Pada kelainan ini, kromosom nomor 21 ada 3 buah, bukan 2 buah seperti seharusnya. Itulah mengapa, kelainan ini sering dikatakan trisomi 21. Dampaknya, bayi yang dilahirkan mengalami mongoloid atau sindrom down.
* Trisomi 18: Kromosom nomor 18 ada 3 buah. Bayi yang dilahirkan mengalami sindrom edward, biasanya akan meninggal sesaat setelah lahir.
* Trisomi 17: Kromosom 17 ada 3 buah. Bayi yang dilahirkan akan meninggal setelah lahir.
* Trisomi 13: Kromosom 13 ada 3 buah. Bayi yang dilahirkan mengalami sindrom patau, juga meninggal sesaat setelah lahir.
* Cat eye syndrome: Pada kasus ini, kromosom 22 hilang sebagian. Bayi yang dilahirkan akan mempunyai kelainan pada bentuk muka dan jantungnya.
Sementara kelainan kromosom seks lebih sedikit dibanding kelainan autosom, yaitu:
* Sindrom turner: Biasanya terjadi pada wanita, yaitu jumlah kromosomnya ada 45 buah dengan kromosom seksnya cuma 1 X, bukan XX seperti umumnya. Otomatis, anak perempuan yang mengalami sindrom ini tak bisa mentruasi.
* Sindrom poli-X atau superfemale: Juga Terjadi pada wanita. Jumlah kromosomnya 47 XXX. Biasanya anak dengan sindrom ini jadi kurang IQ-nya atau retardasi mental ringan.
* Sindrom kleinefelter: Biasanya terjadi pada lelaki, yaitu jumlah kromosomnya 47 XXY. Padahal, kromosom lelaki harusnya XY. Jadi, dalam kelainan ini, meski kromosomnya lelaki tapi fisiknya perempuan. Soalnya, ia tak punya uterus atau rahim, hingga ia tak akan bisa mengalami menstruasi apalagi punya anak. Hal ini disebabkan pertumbuhan hormon yang tak bisa ke testis, hingga larinya ke payudara. Jadi, testis biasanya ada tapi kecil. Pun vaginanya sangat kecil dan cetek.
PEMERIKSAAN KROMOSOM
Adapun mereka yang berisiko tinggi dalam terjadinya kelainan kromosom, antara lain:
a. Orang dengan kelainan genetik kongenital (bawaan), yaitu ayah atau ibu yang membawa kelainan kromosom. “Misal, yang kromosomnya mengalami translokasi. Mungkin pada mereka tak menjadikan masalah kecacatan karena kromosomnya tetap seimbang. Artinya, translokasinya terjadi karena di nomor tertentu hilang, tapi menempel ke nomor lain. Itulah mengapa untuk mereka tetap bisa normal. Namun tak demikian halnya pada anak-anak mereka, karena yang diturunkan yang jelek itu, maka jatuh ke anaknya bisa tak seimbang. Akibatnya, anaknya cacat.”
b. Pembawa mutasi gen, seperti penderita hemofilia atau anaknya menderita thalasemnia, albino.
c. Mengalami keguguran berulang kali yang mungkin penyebabnya susunan kromosom tak seimbang.
d. Memiliki anak dengan kelainan kromosom, hingga perlu diselidiki apakah karena keturunan atau bukan. Untuk itu, perlu dilakukan analisa kromosom pada saudara-saudara dan ayah-ibunya.
e. Memiliki anak retardasi mental/kebodohan tanpa diketahui penyebabnya.
f. Memiliki anak dengan jenis kelamin diragukan (sex ambigua).
g. Penderita leukimia dan tumor ganas.
h. Suami-istri yang mengalami infertilitas.
i. Wanita dengan manore primer (tak pernah haid); wanita hamil usia di atas 35 tahun. 

ANAMNESIS PSIKIATRI sebuah contoh versi putri :)


ANAMNESIS PSIKIATRI


1.     Bismillahirrahmanirrahim
2.    Salam (Assalamu’alaikum wr. wb.)
3.    Perkenalan diri (Perkenalkan nama saya dokter_____spesialis____)
4.    Identifikasi pasien
Nama, umur/tgl lahir, alamat, pendidikan, pekerjaan, suku bangsa (asal), agama
5.    Perhatikan kesan umum
Sesuai usia (lebih tua=depresi, lebih muda=mania, skizo herbefrenik), kebersihan (khas rapi=mania, skizo herbefrenik, kotor=depresi, skizo simplek), penampilan,afek dominan, hal yg menonjol
6.    Keluhan utama
7.    Gangguan sekarang
·         “Bagaimana?” “Sejak kapan?” Ada hub dg kond fisik? Fluktuasi-“terus menerus-jam s.d. hari?” Insight-pasien merasa sakit/tdk
·         Perhatikan kontak (lancar/tidak, verbal/non verbal, relevan/tdk)
·         Kesadaran (GCS berubah/tidak)
·         Orientasi (tempat: “Pak ini dimana?” waktu: “ini siang atau malam, orang: kesini diantar siapa?” *kroscek ke keluarganya) & ingatan (immediate: “tadi naik apa?” recent: “tadi sarapan apa?” remote: “nama istrinya siapa pak?” *kroscek dengan keluarga)
·         Perhatikan mood dan afek. Mood (depresi, cemas/agitasi, panik__marah, bermusuhan, curiga__anhedonia, lonely, dangkal, apati__eforia, elasi, eskaltasi). Afek (kongruen/inkongruen=sesuai/tdk dg mood)
·         Perhatikan psikomotor (melambat-hipokinesi, pasif, katapeksi, katalepsi, dll/meningkat-gaduh, gelisah, hiperaktif, ekholia, manerism, stereotip, dll)
·         Proses berpikir: Bentuk (realistis/tidak, otistis) Arus (inkoherensi, flight of ideas=khas mania, bicara cepat/lambat/blocking, relevan/tdk) Isi (inadekuat, waham, obsesi, ekstasi, pesimis, useless, suicide ideas) à “Bapak lahir dimana? Anaknya berapa? Nama lengkap bapak siapa?-cek koherensi-kroscek dg keluarga” “bapak bisa ceritakan ttg pekerjaan/aktivitas bapak sehari-hari?-cek waham, obsesi, FOI, blocking, dll” “mohon maaf Bapak sering ada keinginan untuk bunuh diri/tdk?”
8.    Rwx gangguan masa lalu
·         Pernahkah seperti ini sebelumnya
·         Pernah berobat kemana
·         Dapat tx apa
9.    Rwx pribadi
·         Kemauan (“hobinya masih sering dilakukan/tidak?” “Aktivitas hariannya masih dikerjakan/tidak?” “Tempat tidurnya bersih/tidak? *kroscek dg keluarga” “Mandi dan makannya sendiri/dg bantuan org lain?”)
·         Persepsi (Halusinasi: “sering dengar suara2 bisikan?” “Sering melihat hal-hal aneh?” “Sering salah mengenali orang?”)
·         Intelegensi (menanyai keluarga ttg sekolah, “rapornya bagaimana?” “Naik kelas/tidak?” “Prestasi di kantor?”)
·         Kepribadian (menanyai keluarga: “dahulu keseharian pasien bagaimana?” “pasien menghadapi masalah bagaimana?” “Sering merasa curiga/cemas?” “Terlalu perfeksionis?” “Sering minta maaf?” “sering bersama teman2nya?” “Ingin dipuji?” “kehidupan dengan lingkungan/teman bagaimana”)
10.  Rwx Keluarga
·         Identitas ortu
·         Saudara kembar/tidak
·         Penyakit herediter/kronik
·         Penyakit mental *bila ada gg jiwa jenisnya apa
11.    Baiklah Bapak, diagnosis sementara penyakit Bapak ____ dan Bapak (perlu MRS sekarang/tidak) untuk pmx penunjang lebih lanjut, untuk mengetahui penyebabnya (mungkin dari penyakit dahulu yang menyebabkan seperti ini), terimakasih-wassalamu’alaikum wr wb-alhamdulillahirabbilalamin
MALANG, 1 MEI 2012, BLOK PSIKIATRI FK UMM

Kamis, 24 November 2011

Artikel kecil Sirosis Hepatitis


Sirosis hepatitis merupakan suatu penyakit dimana sirkulasi mikro, anatomi pembuluh darah besar dan seluruh sistem arsitektur hati mengalami perubahan menjadi tidak teratur dan terjadi penambahan jaringan ikat (fibrosis) disekitar parenkim hati yang mengalami regenerasi. Sirosis hepatitis disebabkan oleh infeksi virus hepatitis B atau C kronik. Pada awal masa terjangkit penderita biasanya mengalami gejala-gejala klinis yang tidak khas, seperti penurunan nafsu makan dan kesehatan jasmani diikuti dengan penurunan berat badan, rasa kembung, mual, mencret dan kadang mengalami sembelit. Banyak atau sedikitnya keluhan yang timbul tergantung dari luasnya kerusakan parenkim hati. Apabila sudah terdapat kerusakan sel hati maka penderita akan mengalami ikterus, air seni berwarna gelap, kulit tubuh di bagian  atas, muka, dan lengan atas akan timbul bercak mirip laba-laba (spider nevi), telapak tangan bewarna merah (eritema palmaris), perut membuncit akibat penimbunan cairan secara abnormal di rongga perut (asites), berkurangnya rambut ketiak dan kemaluan, buah zakar mengecil (atrofi testis), pembesaran payudara pada laki-laki dan gangguan siklus haid pada wanita. Pada keadaan lanjut dapat dijumpai pasien tidak sadarkan diri (Hepatic Enchephalopathy). Sampai saat ini, pengobatan sirosis hepatitis hanya sebatas dilakukan terapi penyembuhan saja terutama dengan tanaman herbal. Penderita disarankan untuk mengontrol penyakitnya secara teratur, istirahat yang cukup, dan melakukan diet sehari-hari yang tinggi kalori dan protein disertai lemak secukupnya

My First Project to Launch My New Blog