SEKS
|
KELAINAN
|
KARYOTYPE
|
INSIDEN
|
Pria
Wanita
|
Klinefelter
Syndrome
47, XYY Syndrome
XX Males
Turner Syndrome
Trisomy X
XY Females
Androgen
Insensitivity
|
47, XXY
48, XXXY
Others
47, XYY
46, XX
45, X
Others
47, XXX
46, XY
46, XY
|
1/1000 males
1/25.000 males
1/10.000 males
1/1000 males
1/20.000 males
1/5000 females
1/15.000 females
1/1000 females
1/20.000 females
1/20.000 females
|
ANEKA KELAINAN
Ada 4 tipe penyebab kelainan kromosom, yaitu (1)
nondisjunction: ada gangguan dalam pelepasan sepasang kromosom, entah terjadi
pada sebagian atau seluruhnya; (2) translokasi: terjadi penukaran 2 kromosom
yang berasal dari pasangan berbeda; (3) mosaik: terjadi salah mutasi pada
mitosis/pembelahan di tingkat zigot; dan (4) reduplikasi atau hilangnya sebagian
kromosom.
“Namun yang terberat bila ada bagian kromosom yang hilang
atau ditambahkan yang disebut trisomi, atau karena struktur kromosom yang
berubah,” jelas Singgih. Nah, dari ketidakseimbangan autosom ini, kelainannya
pun macam-macam, antara lain:
* Trisomi 21: Pada kelainan ini, kromosom nomor 21 ada 3
buah, bukan 2 buah seperti seharusnya. Itulah mengapa, kelainan ini sering
dikatakan trisomi 21. Dampaknya, bayi yang dilahirkan mengalami mongoloid atau
sindrom down.
* Trisomi 18: Kromosom nomor 18 ada 3 buah. Bayi yang
dilahirkan mengalami sindrom edward, biasanya akan meninggal sesaat setelah
lahir.
* Trisomi 17: Kromosom 17 ada 3 buah. Bayi yang dilahirkan
akan meninggal setelah lahir.
* Trisomi 13: Kromosom 13 ada 3 buah. Bayi yang dilahirkan
mengalami sindrom patau, juga meninggal sesaat setelah lahir.
* Cat eye syndrome: Pada kasus ini, kromosom 22 hilang
sebagian. Bayi yang dilahirkan akan mempunyai kelainan pada bentuk muka dan
jantungnya.
Sementara kelainan kromosom seks lebih sedikit dibanding
kelainan autosom, yaitu:
* Sindrom turner: Biasanya terjadi pada wanita, yaitu jumlah
kromosomnya ada 45 buah dengan kromosom seksnya cuma 1 X, bukan XX seperti
umumnya. Otomatis, anak perempuan yang mengalami sindrom ini tak bisa
mentruasi.
* Sindrom poli-X atau superfemale: Juga Terjadi pada wanita.
Jumlah kromosomnya 47 XXX. Biasanya anak dengan sindrom ini jadi kurang IQ-nya
atau retardasi mental ringan.
* Sindrom kleinefelter: Biasanya terjadi pada lelaki, yaitu
jumlah kromosomnya 47 XXY. Padahal, kromosom lelaki harusnya XY. Jadi, dalam
kelainan ini, meski kromosomnya lelaki tapi fisiknya perempuan. Soalnya, ia tak
punya uterus atau rahim, hingga ia tak akan bisa mengalami menstruasi apalagi
punya anak. Hal ini disebabkan pertumbuhan hormon yang tak bisa ke testis,
hingga larinya ke payudara. Jadi, testis biasanya ada tapi kecil. Pun vaginanya
sangat kecil dan cetek.
PEMERIKSAAN KROMOSOM
Adapun mereka yang berisiko tinggi dalam terjadinya kelainan
kromosom, antara lain:
a. Orang dengan kelainan genetik kongenital (bawaan), yaitu
ayah atau ibu yang membawa kelainan kromosom. “Misal, yang kromosomnya
mengalami translokasi. Mungkin pada mereka tak menjadikan masalah kecacatan
karena kromosomnya tetap seimbang. Artinya, translokasinya terjadi karena di
nomor tertentu hilang, tapi menempel ke nomor lain. Itulah mengapa untuk mereka
tetap bisa normal. Namun tak demikian halnya pada anak-anak mereka, karena yang
diturunkan yang jelek itu, maka jatuh ke anaknya bisa tak seimbang. Akibatnya,
anaknya cacat.”
b. Pembawa mutasi gen, seperti penderita hemofilia atau
anaknya menderita thalasemnia, albino.
c. Mengalami keguguran berulang kali yang mungkin
penyebabnya susunan kromosom tak seimbang.
d. Memiliki anak dengan kelainan kromosom, hingga perlu
diselidiki apakah karena keturunan atau bukan. Untuk itu, perlu dilakukan
analisa kromosom pada saudara-saudara dan ayah-ibunya.
e. Memiliki anak retardasi mental/kebodohan tanpa diketahui
penyebabnya.
f. Memiliki anak dengan jenis kelamin diragukan (sex
ambigua).
g. Penderita leukimia dan tumor ganas.
h. Suami-istri yang mengalami infertilitas.
i. Wanita dengan manore primer (tak pernah haid); wanita
hamil usia di atas 35 tahun.
0 komentar:
Posting Komentar